~Cinta Ilahi & KekasihNYA~

Wednesday, December 22, 2010

~ 01.01.2011~

Definisi “pertunangan dalam Islam adalah kesepakatan peribadi dengan maksud untuk menikah antara laki-laki muslim yang sesuai dengan perempuan muslim melalui walinya, iaitu wali Amr. Penjelasan hal ini iaitu:

 1.     Kesepakatan peribadi maksudnya perjanjian rahsia   antara keduanya.

2.      Laki-laki muslim yang pantas maksudnya adalah dia harus seorang muslim,  baligh, dan bijaksana

3.      Perempuan yang pantas maksudnya adalah dia harus seorang muslim, atau perempuan dan ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani)

Dalam memilih pasangan wanita, perlu bagi kita untuk mengingat hadis Rasulullah saw. Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"wanita dinikahi karena empat hal yaitu karena kekayaannya, keluarganya, kecantikannya dan agamanya. Nikahilah wanita karena agamanya karena jika tidak kamu akan menjadi orang yang merugi."

Hadis ini mengingatkan kita pada semua yang sudah terjebak dalam kehidupan non Islam, dimana sekadar mencari kesenangan materi dari pasangannya. Akhirnya pertunangan dalam Islam haruslah tetap terjaga kerahsiaannya dan jika hubungan keduanya terputus maka keduanya dilarang untuk menceritakan apa yang telah mereka bicarakan atau yang telah mereka lihat dari keduanya.

Dalam Islam pertunangan bisa berlanjut pada pernikahan dan juga bisa tidak tergantung pada keduanya. Allah SWT telah menciptakan manusia dengan berbagai naluri yang memerlukankan pemenuhan, dan Allah juga memberikan kita solusi untuk memenuhinya. Diantara naluri-naluri manusia, secara fitrah manusia mencari pasangan hidup dan untuk itu kita memenuhi naluri tersebut melalui jalan pernikahan saja. Setiap muslim harus ingat bahwa kita semua adalah hamba Allah swt dan bukan menjadi budak manusia atau budak nafsu.

Cara pertunangan dengan gaya Barat yang buruk ini tidak boleh kita terapkan dalam kehidupan kita, karena bertolak pada firman Allah SWT :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia telah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram padanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda pada kaum yang berfikir”. (QS.30: 21).

Pertunangan juga tidaklah perlu dihebahkan.

Nabi SAW sendiri ada mengingatkan kepada kita:


Rahsiakan pertunangan dan iklankan (maklumkan) tentang perkahwinan(Hadith riwayat Ahmad dari Abdullah bin Zubair Radhiyallahu ‘anhu, dan disahihkan oleh al-Albani di dalam Irwa’ al-Ghalil)

Pertunangan adalah suatu komitmen yang belum pasti. Ia mungkin berakhir dengan perkahwinan, boleh juga tamat pada kesudahan yang tidak diharapkan. Namun ulama’ menjelaskan bahawa di antara hikmah Islam menggesa pertunangan itu tidak dihebah-hebahkan ialah kerana untuk menjaga nikmat ini daripada dirosakkan oleh hasad manusia yang bertindak tidak baik. Ia dijelaskan demikian di dalam Hashiah al-’Adawi ‘ala Sharh Mukhtasar Khalil.

Kerahsiaan pertunangan itu juga menjadikan kita terkawal dari berkelakuan seperti sudah bersuami isteri kerana hakikatnya seorang lelaki dan perempuan yang bertunang, masih asing dan sedang berada di medan ujian mengawal diri dan bijak mengatur komunikasi dengan pasangan yang bakal menemani hidup… selama-lamanya sampai mati.

Dalam usaha untuk menjaga batas-batas agama, kerana seorang tunang dengan tunangnya masih tetap warga asing yang ajnabi, kadang-kadang banyak persoalan pelik yang ditimbulkan.

Soal berapa kali agama membenarkan sms, menunjukkan unsur-unsur robotik dalam kefahaman pelajar tersebut tentang mengukur komitmennya dalam beragama.

Bukankah Nabi SAW sudah mengajar kita, bahawa hati ini tenang dengan kebaikan, dan gelisah terhadap dosa dan kejahatan?

Mintalah fatwa dari hati… di samping hati itu juga pula sentiasa berada dalam nada sedar yang baik terhadap Allah SWT.

Antara hikmah bertunang ialah untuk saling belajar mengenal, insan baru yang bakal menjadi teman seumur hidup. Tetapi proses kenal mengenal itu masih dalam keadaan kedua-duanya adalah pasangan yang belum ada ikatan yang menghalalkan pergaulan. Maka bijak-bijaklah dalam mengatur.
 

Telefon, email, sms… tanya khabar.

Cuma bersederhanalah.

Bila hati rasa tidak kena, semacam agak berlebihan dan tersasar dari maksud-maksud yang maaruf, belajar tekan brek dan kawal stering. Itu sahaja.

Terutamanya ketika menjelang perkahwinan. Banyak perkara yang harus dibincangkan. Maka berbincanglah… dan kemaskan sistem kawalan diri.

Berbincang tentang syariatullah, berbincang tentang sunnatullah.
 
Akhir kata, tenangkan diri dengan doa dan solat. Insya Allah perbuatan yang baik akan dibalas dengan kebaikan. Kalau jodoh tetap jodoh. Kalau bukan, itulah yang terbaik buat kita.


kepada kak lang, semoga sedikit perkongsian ini dapat memberikan manfaat buat kamoo...
papepun tahniah yer!!
semoga Allah meredhai kamu dan dia....
semoga berakhir ke jinjang pelamin....
aku doakan yang terbaek buat kamoo~~~
sedih aku xde time tu nanti....
nanti hantar gambar yer!!






















No comments:

Post a Comment